badge

Minggu, 27 Desember 2015

Webtoon, peluang komunikasi budaya Komik Indonesia




Salaam boi...


Tiga hari ini saya sakit, penyakitnya lumayan bikin risih tapi Alhamdulillah masih bisa nongkrong depan kompi sedikit gores-gores wacom dan nonton pilem #eh. 

Sekarang masih pemulihan, semoga saja lekas sembuh dan bisa ngelarin kerjaan yang masih numpuk dan tulisan akhir-awal tahun ini boi. Masih perlu pemulihan jiwa, raga, dan cinta #heleh...

Disela sakit nan aduhai ini saya geregetan juga pengen nulis. Berhubung kemarin bicarain soal Si Juki yang dapat penghargaan webtoon di korea sana saya semakin greget pengen nengokin komik-komik karya orang korea yang memang nyatanya membanjiri webtoon, #yaiyalah, wong webtoon adalah platform komik buatan orang korea. 


Beberapa komik asli korea-nya juga sudah diangkat jadi pilem yang nggak kalah laris dengan komik webtoon-nya. 

Indonesia? Tenaaang, ada waktunya boi. 

Ngobrolin komik webtoon menarik juga boi, apalagi nengokin bikinan orang korea. Semenarik kamu nengokin girlband dan boyband mereka #eh. Manhwa, begitu sebutannya untuk komik dalam bahasa korea. Seperti manga dalam bahasa Jepang dan manhua dalam bahasa China. Tapi kalau sudah masuk webtoon yang sudah bersporadis (#bahasaaaa apa iniii) ke luar korea sepertinya nggak masuk deh ke dalam istilah manhwa.

Komik sudah lama mewakili tradisi dan nilai yang ada pada suatu negara/ wilayah. Menjadi sebuah perwakilan budaya untuk dikenal masyarakat asing mereka. Begitupula webtoon yang mayoritas berisi komik-komik bertema korea, tak lepas dari nama-nama korea, budaya-budaya korea, dll, dsb, dst.


#Terus_intinya_apa?


Sorry boi. Oke. Saya cuma sedikit nengokin genre komik korea di webtoon. Bagaimana bahkan dalam karya komikus negeri gingseng ini bisa menyelipkan keritik/ pesan dengan epic walaupun dalam kisah fantasi sekalipun.

Saya ambil sampel, salah satunya komik berjudul DICE. Komik ini bercerita tentang dadu-dadu ajaib pengabul keinginan boi (bukan kerjaan Jin-nya aladdin pastinya). Cerita untuk remaja dengan genre fantasi dimana berkisah setiap anak SMA berkompetisi mengikuti rule dari si pemberi quest berinisial "X". Tapi sebagian besar anak-anak dicer berambisi untuk mendapatkan dice semata-mata untuk merubah penampilan mereka agar menjadi lebih bagus secara fisik #TING.



Ini contoh poin-nya. Bagaimana masalah merubah penampilan dan ambisi menjadi lebih dari yang lain dikemas dengan sangat epic dalam jalinan cerita fantasi. Hal buruk pun terjadi, perselisihan, perusakan, ketidak disiplinan, dll, dsb, dst boi...

Kritik tentang bagaimana sebagian dari masyarakat korea berkompetisi untuk merubah diri mereka secara fisik sampai-sampai tak lagi menjadi diri mereka yang dulu. Ini real dan bukan fantasy. Operasi pelastik dan berbagai cara untuk menjadi manusia bertampang baru boi. #kritik #epic. Ada lagi komik horror kompilasi, dimana berkisah obat yang bisa membuat orang kecanduan untuk menjadi cantik, tampan, nan rupawan oi. Tetapi naas-nya setiap pengguna pada akhirnya meleleh menjadi seperti bubur dan menghilang di selokan. #ideeeeapaaainiiiiih

So, kaitannya dengan judul pos kali ini tentu saja soal bagaimana komikus-komikus Indonesia bisa menyelipkan unsur ke-Indonesiaan secara kultural pada komiknya dengan epic. Beruntungnya peluang menjadi komikus webtoon terbuka melalui webtoon chalange.

Dimana kompetisi ini diadakan untuk komikus Indonesia dan akhirnya mampu berunjuk gigi di ajang international.


Tema, style, deskripsi visual, setting, gaya bahasa, dan masih banyak lagi yang lalu bisa dititipkan melalui komik karya anak bangsa ketika dia sudah mulai muncul di kancah international (webtoon salah satu platformnya). Bukannya ini jadi sebuah gerilya budaya untuk berkampanye tentang kayanya Indonesia dengan berbagai ciri khas atau tradisi? atau mungkin bisa menjadi sebuah kritik epic untuk menitipkan pesan pada generasi selanjutnya melalui komik sebagai medium penyampai pesan.


Komik Indonesia sedang menggeliat boi, kayak baru bangun tidur, nguaaaap tapi siap buat berdiri tegak. Nggak nutup kemungkinan besok, dimasa yang akan datang komik Indonesia akan menduduki ranking di pembaca dunia dengan kultur cerita dan tradisi yang dititipkan komikus di dalamnya.

Sekarang, sudah siapkah komikus Indonesia memanfaatkan peluang di kancah International? Jelas untuk membawa misi mengkomunikasikan budaya/kultur bangsa pada dunia boi, siap?

Kalau sudah ada Webtoon tempat kamu ngeksis dan nampang buat mengambil peran. Silahkan kakaaaaak.



Seyaaa~



7 komentar

saya baru tau tentang webton nih mas.soalnya memang nggak begitu hobby baca komik sih.
keren juga nih bila komik karya anak indonesia bisa nongkrong disana ya mas

Iya mas yanto...sudah ada tempat baru buat mejeng karya teman-teman komikus Indonesia. Tinggal dimanfaatkan untuk mengenalkan produk budaya dan tradisi negeri sendiri. Kita doakan semoga berhasil... ^_^

padahal banyak lo mas budaya indonesia yg bisa diangkat menjadi komik seperti sejarah banyak kerajaan di negeri ini.
pasti bakal banyak peminatnya

Iya mas yanto...kerajaan, dongeng, dan kisah kesaharian hidup juga ide segar yg perlu terus digali teman-teman komikus Indo. Beberapa sudah terbukti sukses...

inilah bukti bahwa komik Indonesia sedang naik daun nih :)

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

@halama haris Untuk tahun ini sepertinya bakal naik ke pucuk deh mas Irwin... pucuk pucuk pucuk hehe

Hai boi, terima kasih sudah berkunjung ke blog saya. Silahkan berkomentar dan meninggalkan kesan menyenangkan. Mari ngobrol asyik tentang apapun di blog nyantai ini. Semoga berkenan ya boi. Salaam #GoBlog ^_^


Terima Kasih

Halama Haris