
Nah begini kawan, ini tentang takdir. Kita semua pasti sudah tahu bahwa sebelum anak adam lahir ke dunia Tuhan telah menuliskan suratan takdir dirinya yang akan dilaluinya sepanjang hidup.Takdir itu adalah rizki, jodoh, dan kematiannya.
Sebagai seorang insan yang ber-Iman kepada Allah, kita tidak memungkiri itu adalah rahasia-Nya yang tak akan terungkap sampai ketentuannya tersebut tiba. Tanpa mengurangi keyakinan pada hal itu saya sebagai makhluk yang terbatas ilmu sedang sedikit terketuk untuk berbagai pemikiran tentang itu. Tentang apa? baiklah---tentang salah satu suratan takdir di atas, Jodoh!
Itulah yang akan saya obrolkan dengan pembaca sekalian.
Kita akan berangkat dari sebuah pertanyaan : Apakah suratan takdir berupa Jodoh itu "orangnya" ataukah "kriterianya"?
Begini kawan, saya percaya bahwa dua orang insan mengikat diri dalam ikatan halal pernikahan adalah sebuah ikhtiar untuk melengkapi takdirnya yaitu : menemukan jodohnya. Tapi tidak sedikit kita melihat beberapa kasus terkait dengan ikhtiar menuju takdir yang satu itu. Mari kita rincikan:
1. Misalnya saja dua orang pasangan yang langgeng bertahun-tahun menikah tiba-tiba berpisah, bercerai tepatnya! Sehingga sangat mungkin muncul ucapan orang: "Ooh bukan jodohnya!!
2. Ada pula seorang lelaki yang berpoligami, misalnya saja ber-istri dua dan langgeng hingga meninggal. Nah muncul-lah pertanyaan : apakah jodoh itu satu atau dua orang?
3. Ada lagi seorang wanita, ditinggal mati suaminya, lalu beberapa tahun kemudian dilamar oleh seorang lelaki. Sehingga langgeng sampai keduanya meninggal dunia. Nah, pertanyaannya: yang mana jodoh si wanita? suaminya yang telah meninggal ataukah si suami yang ada di sampingnya.
4. Oke, kita lanjut ke kondisi dimana ada juga orang yang hingga usia tuanya tidak menikah, entah karena pilihannya seperti itu ataukah memang tak laku-laku (hehehe na'udzubillah yaaa). Pertanyaan untuk ini : apakah memang dia tak punya jodoh?
Saya rasa masih banyak lagi kasus-kasus terkait hal tersebut yang mungkin terkait dengan pertanyaan jodoh ini...Nah, saya semakin tertarik ketika mengamati orang-orang yang sibuk membangun kriteria pasangan yang akan mendampingi hidupnya. Tapi ada juga orang yang sifatnya nungguuuu aja ada orang yang mantab di hati walaupun hanya lewat biodata doank. Nah lhoooo....hayooo siapa?!
Oke, maka kita munculkan lagi pertanyaan selanjutnya : kira-kira apa yang membuat seseorang itu mencintai pasangan yang dipilih untuk mendampingi hidupnya? Jawab: kecocokan!
Duh kok pertanyaan mulu ya, maap maap maap. Oke insyaallah ini yang terakhir deh. Yupp, itu dia di atas jawabannya adalah "kecocokan" begitulah sederhananya dari sekian banyak kemungkinan jawaban yang ada. Dan saya sangat yakin kecocokan itu karena beberapa kecendrungan berupa "karakter" yang sangat mungkin di dalamnya berisi idealisme, pemikiran, penampilan, watak, prinsip, ciri-ciri, bahkan keyakinan.
Oke dari sinilah saya akan menjawab pertanyaan : Apakah suratan takdir berupa Jodoh itu "orangnya" ataukah "kriterianya"? Nah, kita garis bawahi kata KRITERIA
Inilah yang saya sedang saya yakini sebagai penjelasan sederhana dari Jodoh. Bahwa Jodoh=Kriteria. Kalau kita jabarkan seperti ini, Takdir Jodoh kita berupa kriteria telah ditentukan oleh Allah sebelum kita lahir kedunia, sehingga dengan takdir yang menemani kita itu kita pada akhirnya lalu memilih, menyeleksi, dan memutuskan orang yang mendampingi hidup kita, siapapun orangnya dan siapapun namanya.
Nah ketika tulisan ini hampir selesai saya sedang merenungkan sebuah Ayat Allah dalam kitab suci-Nya:
"Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)" [QS. An Nur:26]
Sepertinya laki-laki keji dan wanita-wanita keji serta laki-laki yang baik dan wanita-wanita yang baik dalam ayat suci tersebut adalah sebuah kriteria deh...sepakat?!
Nah saya juga ingat dimana didalam sebuah hadits Rasulullah SAW menyebutkan :
”Wanita itu dinikahi karena empat hal : karena agamanya, nasabnya, hartanya, dan kecantikannya. Perhatikanlah agamanya, maka kamu akan selamat.” (HR. Bukhari, Muslim). Nah dari hadist ini disebutkan: agamanya, nasabnya, hartanya, dan kecantikannya. Dimana dalam pikiran saya terantuk-antuk ini adalah sebuah tuntunan pada KRITERIA, sekali lagi KRITERIA...Ah saya rasa ini obrolan yang belum selesai dan akan kita lanjutkan nanti...Mmhm...saya masih berpikir. Wallahu'alam bisshawab
BERSAMBUNG di : Gerbang Ujian Untuk Takdir bernama : Jodoh
Hai boi, terima kasih sudah berkunjung ke blog saya. Silahkan berkomentar dan meninggalkan kesan menyenangkan. Mari ngobrol asyik tentang apapun di blog nyantai ini. Semoga berkenan ya boi. Salaam #GoBlog ^_^
Terima Kasih
Halama Haris