Oke, memang sudah nasib mau gimana lagi. Dasar aku nggak sabaran, ya jadilah skripsiku belum dikoreksi karena kemarin kuambil karena mikirnya pasti nggak bakal dikoreksi sama tuh dosen. Kawan-kawan yang beruntung nggak ngambil skripsi selamatlah mereka sekarang, skripsi sudah dikoreksi, tinggal diambil, dapat segelas mug cantik lagi (lho! yang terakhir nggak bener ding!).
Di hati kusuuut aja rasanya, sudah presensi turun sampai peringkat 12 ditambah skripsi belum terkoreksi. Walaupun ada juga yang ngomong sih, “Masih bisa bimbingan kok. Cuma yang ninggalin skripsi kemarin boleh diambil.” Hufh dengarnya saja sudah lumayan bikin senyum. Okelah…apa karena aku kurang dekat sama Allah nih!
Ya sudah, mumpung antrian masih lama ya shalat duha’ dulu deh. Lumayan bikin hati sedikit adem dari kekusutan nasib pagi ini! Nah kalau sudah seperti ini, seperti nasihat ortu di saat sekolah dulu: tawakkal tualallah… walhasil saudara-saudara, kekusutan tak jelas dan kehawatiran yang mengejewantah (istilah apaan sich!) seperti menguap berganti tenang setenang tenangnya, aku bisa senyum (kiri 1 cm dan kanan 1 cm: senyum manisku lho)
Aku duduk manis lagi di ruang tunggu, mengeluarkan skripsi dan buku The Bartimaeus Trilogy yang belum rampung juga. Melihat sebagian tema-teman yang sedikit kusut dan ada yang udah lega (nggak ngerti dia habis ke kamar kecil atau baru selesai bimbingan ^^ tampangnya sama aja untuk dua aktifitas itu hehe).
WeeEh kok tiba-tiba aneh, urutan antri kok jadi aneh lagi saudara-saudara! ternyata jadi kacau setelah absensi kemarin dikeluarkan oleh si penyimpan presensi, orang yang paling bawah kok bisa dapat urutan depan! Weits ini mah nggak tertib! Akhirnya disinilah ruang peluang untuk dimanfaatkan. Aku maju untuk bertempur, menyimpan The Bartimaeus Trilogy dan mengangkat skrispsi seperti mengangkat AK-47, kulangkahkan kaki setegap mungkin mencoba bersaing dengan berdiri diambang pintu koridor seperti Densus 88 ngincar teroris, stand by untuk menuju ruang dosen. Dalam hati aku berkata, kita lihat siapa yang menang!
Whooooets! ada yang nyelonong seperti bajaj kebelet ngisi bahan bakar! kutengok, wealah temen seangkatanku to? aku nggak terima, kubilang sama dia kalau urutannya ada di belakangku, tapi ternyata eh ternyata dia makhluk bernama perempuan. Dasar! Aku nggak pernah ngerti kenapa jenis makhluk ciptaan Tuhan yang seperti ini selalu membuat naluri mengalahku bangkit! Ya tentunya dia dengan cara memelasnya membuatku tulus mengijinkannya maju terlebih dahulu dari antrianku. Rrrgh dasar lelaki kecil sok baik hati!
Mampus! Gelisah semakin menjadi-jadi setelah tahu kalau stengah 10 ada ujian kompre untuk mahasiswa. Bisa nggak kebagian nih bimbingannya. Tapi yang namanya jodoh nggak bakalan kemana (woooooiiits!), tetep juga bisa ketemu si Dosen. Alhamdulillah…
Aku nggak perlu bergosip soal dosen bimbinganku yang satu ini, mulai dari ciri-ciri sampai karakteristiknya kurasa tak pantas banget, apa lagi nyebut nama. Karena kalau mau tahu soal sulitnya skripsi or pengen tahu mahasiswa yang nggak rampung-rampung skripsi karena apa? Maka survei membuktikan jawabannya akan disorot ke satu figur…sudah jelas kan? pastiiii! Sebenarnya bukan karena beliau killer lho, justru beliau itu lucu dan pandai bernyanyi. Seorang pencipta lagu sekaligus penyanyi lho! Luar biasa kan!? (Duh kebiasaan gosip nih…maap)
Yaaa kenyataannya memang begitu, mahasiswa angkatan berburu dan meramu hingga angkatan nomaden pasti akan menjawab hal yang sama soal fakta yang sungguh-sungguh terjadi ini. Saking sibuknya dalam sepekan kami hanya bisa bertemu dua hari: selasa dan rabu, itu pun jika beruntung!
Sekarang hari Rabu dan aku termasuk beruntung bisa bertemu. Beberapa menit aku duduk manis dengan tangan berkeringat di hadapan Si Dosen. Tahu nggak dia sedang apa, nyambi ngetik and utak-atik MS Words di layar komputernya. Sibuk kan orangnya?
Akhirnya disentuh juga skripsiku. Ya! aku jadi was-was karena pekan kemarin cuma disuruh ganti tabel...pekan sebelumnya ganti pertanyaan variabel 2, pekan sebelumnya lagi ganti pertanyaan variabel 1, nah sekarang, was-was kalau-kalau si dosen bilang..."Ini tabel garisnya terlalu tebal, ganti judul!"
GUBRAK!
Tapi ternyata tidak saudara-saudara...dibolak-balik, semakin asyik, eh dibaca semakin menarik (lho kok lirik lagu Justice Voice?), bapaknya khusyuk banged. Kulihat mata sipitnya yang mengamati lembar-lembar angket yang kususun, peci bulatnya nangkring dengan tenang di atas kepala beliau yang terhormat (beliau sudah Haji lho…). Dalam hati aku bergumam, Yaa Allah, bayangin setahun aku bimbingan dengan Dosen ini tapi sampai sekarang belum jelas nasib proposalku, ACC proposal seperti mimpi saja. Kulihat plakat yang berjajar di belakang beliau yang terhormat, luar biasa hebat sudah jadi pembicara di seantero provinsi di Indonesia ternyata. Pasti orang-orang yang mengundang beliau merasa bangga bisa bertemu, berjabat tangan, dan mendengar nyanyian beliau (Lho!).
Tapi kok aneh ya, di luar ruangan ini ketika ngobrol dengan teman-teman satu bimbingan dan kakak angkatan yang sudah udzur banged skripsinya, yang ada malah omongan kesal atau do’a-do’a orang teraniyaya juga terdzalimi ya? hufh! Semut di seberang lautan tampak sedang Gajah di pelupuk mata tak tampak, pas nggak ya ni pribahasa untuk beliau. Ah, tak ambil pusing diriku yang jelas satu do’a kupanjatkan untuk beliau saat beliau sekarang asyik menekuni skripsiku:
“Yaa Allah tambahlah ilmu beliau dan tinggikan derajatnya bersama orang-orang yang mengamalkan ilmuMu. Jikalau memang omongan atau kekesalan yang sampai ke telingaku dari temanku atau dari mulutku maka jadikanlah ini satu bentuk harapan pada beliau. Harapan kebaikan yang kami titipkan padaMu untuk kau sampaikan pada beliau agar beliau berubah...sudah cukup banyak yang berkeluh kesah, jangan jadikan ini dosa beliau, ampunilah dan perbaikilah beliau Yaa Allah, Engkau pemiliknya to? kabulkan ya…”
“Sudah…” disodorkannya skripsiku di atas meja. Kuambil dengan canggung, deuh semoga tak ada yang dirubah lagi. Kubuka form bimbingan yang tadi ditulisnya di sana sebuah tulisan puting beliung tergurat indah, bukan tulisannya lho tapi makna tulisannya…UJI COBA ANGKET 20 SAMPEL!
EUREKA BUJAAAAANG!
Alhamdulillah wasyukurillah, bujang! Angket di-eksekusi!
Duh capek nulisnya…
Hai boi, terima kasih sudah berkunjung ke blog saya. Silahkan berkomentar dan meninggalkan kesan menyenangkan. Mari ngobrol asyik tentang apapun di blog nyantai ini. Semoga berkenan ya boi. Salaam #GoBlog ^_^
Terima Kasih
Halama Haris