Selamat datang di panggung drama tiada akhir!
Inilah puncak masalah kemanusiaan yang tersembunyi!
Inilah hak asasi yang dikubur dan disampingkan hari ini...
Inilah tanya dari kami para pemuda negeri
Dimana semboyan kemanusiaan dunia saat perang adalah senjata?
Kemana senandung perdamaian negara-negara saat perjanjian berbuntut
penghianatan?
Kapan hati nurani umat manusia tersentuh dengan jeritan bayi dan wanita di
tengah hujan peluru?
Kitalah penonton drama ini, drama perjuangan yang paling sunyi!
Dibawah atap langit, di atas lantai bumi...
Pemuda negeri ini bangkit di atas panggung perjuangan
Membebaskan peran pejuang itu dari ceritanya yang sunyi
Merekalah sebenar-benarnya mujahid! Merekalah Syuhada!
Merekalah pejuang intifadhah!
Merekalah aktor perjuangan Al Quds!
Wahai para penonton drama yang tiada akhir
Jejak-jejak pembebasan Al Aqsa terukir dari sini
Harum syuhada telah sampai negeri ini
Do’a para Ummi telah menyentuh hati-hati ini
Jasad payah itu tergoleh dalam bayangan kami
Karena itulah kami bangkit!
Cita-cita mulia itu semakin nyata dan dekat
Tidak ada kata diam di depan panggung perjuangan
Tengadah do’a dan semangat inilah penguat untuk mereka
Dibawah atap langit, di atas lantai bumi...
Drama itu dimainkan dengan lakon parjuangan yang sunyi
Lemparan batu cadas lawan berimbang senapan mesin sang pembunuh
Tubuh berpeluh keringat adalah tameng baja anak-anak intifadhah
Cucur air mata ibunda bagian dari klimaks episode perjuangan
Bangkit dan takbirlah pemuda Islam!
Jum’at suci, 11/12/09
Hai boi, terima kasih sudah berkunjung ke blog saya. Silahkan berkomentar dan meninggalkan kesan menyenangkan. Mari ngobrol asyik tentang apapun di blog nyantai ini. Semoga berkenan ya boi. Salaam #GoBlog ^_^
Terima Kasih
Halama Haris