badge

Selasa, 21 Desember 2010

Obrolan Puisi: Berpuisi tanpa teori

Puisi adalah sebagian dari sekian banyak cara seseorang mengapresiasikan jiwanya. Tidak sama halnya dengan akal yang diekspresikan dengan berpendapat dan berdebat, jiwa diapresiasikan dengan lebih lembut, tenang, dan bersahaja. Inilah yang membuat puisi menjadi spesial untuk sebagian orang. Tapi berbeda bagi sebagian lainnya yang menganggap puisi itu sulit, rumit, dan tak berbakat. Maka pada posisi ini puisi bukanlah apa-apa.
Melalui tulisan ini saya hanya ingin mencoba berbagi rasa dan pandangan soal puisi.  Bukan sebagai pakar lho, tapi lebih pada kedekatan kita sebagai teman (cieee…). Jadi anggaplah ini obrolan santai kita sambil minum teh hangat, OK? Bagusss!
Berbicara tentang puisi, saya lebih senang mengatakan bahwa minat kepnulisan yang satu ini selalu melibatkan rasa penulisnya lebih dari minat kepenulisan lainnya. Misalnya tulisan ini, kau membacanya dengan seksama dari awal paragraf di atas, kata perkata dirangkai sehingga menjadi kalimat, lalu membentuk paragraf, dan membuatmu paham isinya. Tapi sampai di sini tulisan ini tidak membuatmu merasakan sesuatu yang terjadi pada jiwa penulisnya, yang kau rasakan hanya apa yang keluar dari akalnya. Karena ini adalah pemikirannya bukan perasaannya. Benar kan?

Siiip, kita lanjutkan. Rasa itulah yang berperan bagi seorang penulis puisi, tanpa rasa puisi tidak akan mampu menyelami hati pembaca &
pendengarnya. Sehingga dengan sederhana bolehlah kita menyimpulkan bahwa berpuisi adalah kerja merasakan. Untuk itu cobalah menjadi manusia yang peka terhadap rasa, sehingga rasalah yang nanti akan membantu menuliskan bait-bait inspirasi itu.
Kata per kata, baris per baris, bait per bait!

Marilah merasakan, marilah menuliskan, dan bait-bait puisi kita untuk semua Insan…

Hai boi, terima kasih sudah berkunjung ke blog saya. Silahkan berkomentar dan meninggalkan kesan menyenangkan. Mari ngobrol asyik tentang apapun di blog nyantai ini. Semoga berkenan ya boi. Salaam #GoBlog ^_^


Terima Kasih

Halama Haris