Dia dulu duduk disana, moment pertama saat seseorang pasti menarik perhatian. Itu tingkahnya, seperti mimik dan bahasa tubuh itupun menarik, sungguh menarik mengundang tanya. Bukan maksud menjadi orang yang menyalahi garis aturan Tuhan-ku, namun sejuta rasa ingin tahu dari tingkah yang berbeda membuatku bertanya-tanya. Dia misterius, itu yang bisa kukatakan padamu. Seperti memandangi kotak pandora, ada sesuatu berharga dalam dirinya, sesuatu yang tidak setiap orang dapat membayarnya dengan bergunung-gunung emas.
Tidak sama dengan yang lainnya, dia menjadi sesuatu yang berbeda bagi diri dan jiwa. Setiap bahasa yang kuterjemahkan darinya membuatku mengerti bahwa dia masihlah sebuah harapan. Namun, setiap baris langkah yang kupelajari darinya, dia sungguh menjadi sesuatu yang menginspirasi gerak dan kehidupan. Jendela mataku menjadi saksi tentang dirinya, sujudnya, tengadah tangannya, zikir bibirnya, akhlak tuturnya, lembut perangainya, sungguh manusia ini seperti tidak jujur pada dirinya sendiri, entah tertipu pada bayangannya atau apalah namanya. Aku tahu, Tuhan menyimpan rahasia dibalik itu. Dan waktu memberiku jawaban tentang sebuah pencaharian, sebuah perjalanan yang pasti ada ujung.
Dan mimpi-mimpi itupun berbunga, melanggar garis Tuhan. Menjadi pendosa yang lalu sadar, ada garis cahaya yang harus dilalui dan disadari. Apakah itu? pertanyaan yang kukiarimkan pada waktu, dan dia menjawab...itu bukan hakmu. Hah tak ada yang mengerti tentang ini. Sesuatu yang aneh dan membuatku hanyut hingga saat ini.
Tahukah, tak terasa waktu mengijinkanku untuk mengenalnya dengan singkat...sangat singkat. Hingga sepertinya aku harus menagih pada waktu, biarkan dia tetap disini...walau satu masa dan aku terus berduka...terus berduka. Sungguh aku menagih waktu...Allah, Engkau Maha Tahu, sangat-sangat Tahu.
Dan mimpi-mimpi itupun berbunga, melanggar garis Tuhan. Menjadi pendosa yang lalu sadar, ada garis cahaya yang harus dilalui dan disadari. Apakah itu? pertanyaan yang kukiarimkan pada waktu, dan dia menjawab...itu bukan hakmu. Hah tak ada yang mengerti tentang ini. Sesuatu yang aneh dan membuatku hanyut hingga saat ini.
Tahukah, tak terasa waktu mengijinkanku untuk mengenalnya dengan singkat...sangat singkat. Hingga sepertinya aku harus menagih pada waktu, biarkan dia tetap disini...walau satu masa dan aku terus berduka...terus berduka. Sungguh aku menagih waktu...Allah, Engkau Maha Tahu, sangat-sangat Tahu.
Hai boi, terima kasih sudah berkunjung ke blog saya. Silahkan berkomentar dan meninggalkan kesan menyenangkan. Mari ngobrol asyik tentang apapun di blog nyantai ini. Semoga berkenan ya boi. Salaam #GoBlog ^_^
Terima Kasih
Halama Haris